Pola Pikir Sistem
(systems thinking)
1. Pola Pikir Sistem (systems thinking)
System Thinking adalah suatu proses
untuk memahami bagaimana satu individu dapat mempengaruhi individu lain atau
komunitas tempat dia berada. Salah satu contoh penggunaan System
Thinking adalah
bagaimana memahami ekosistem di alam yang terdiri dari berbagai elemen seperti
udara, air, gerakan, tumbuhan, dan hewan yang saling bergantung satu sama lain
dalam siklus hidup sistem tempat mereka berada. Dalam organisasi, sistem
terdiri dari orang, struktur, dan proses yang bekerja sama dan saling
menentukan sehat atau tidaknya organisasi tersebut.
System Thinking dapat digunakan
sebagai pendekatan untuk memahami suatu permasalahan, dengan melihat “masalah”
sebagai bagian dari sistem keseluruhan, bukan sebagai bagian terpisah yang
tidak terkait dengan elemen-elemen yang lain di sekelilingnya. Pendekatan
menggunakan System Thinking adalah metode dengan melihat sistem
secara holistik dan menganalisanya melalui hubungan sebab akibat dari setiap
elemen yang terkait.
Dalam memahami
sistem, ada dua cara yang umum dilakukan yaitu:
A. Proses analisis mempelajari bagaimana
bagian-bagian dari sistem bekerja sehingga didapatkan hasil berupa knowledge
mengenai kerja sistem tersebut.
B. Proses sintesis melihat sistem secara
keseluruhan sehingga mendapatkan hasil berupa pemahaman akan sistem tersebut.
Cara kedua inilah yang sesuai dengan prinsip dasar dari system thinking
Contoh
system thinking
Dalam konteks industri manufaktur pada
galibnya, sebuah sistem dapat digambarkan sebagai berikut, di mana proses
pemahamannya harus dimulai dengan menetapkan tujuan yang jelas (Purpose),
dan kemudian ditarik mundur ke belakang sampai ke pemasok (supplier).
Gambar di atas menunjukkan bahwa systems thinking berarti
memikirkan seluruh komponen dalam gambar tersebut, memperhatikan peran
masing-masing komponen, dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain untuk
satu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemimpin. Interaksi yang
harmonis atau tidak harmonis antara komponen yang satu dengan komponen yang
lain, antarindividu dalam satu departemen dan individu dalam departemen yang
lain, antara kolega, dan antara atasan dan bawahan, akan mempengaruhi hasil
keluaran (output) dan berdampak pada tercapai atau tidak
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Fakta-fakta di lapangan juga menunjukkan bahwa hasil kerja suatu sistem
selalu ditentukan oleh komponen yang paling lemah. Karena itu pemimpin dan
komponen lainnya harus memikirkan bagaimana cara membantu komponen yang paling
lemah itu agar hasil secara keseluruhan menjadi lebih baik.
Manfaat dari System Thinking antara lain :
- Fenomena dasar yang berkembang dengan memerhatikan interaksi dari berbagai yang berkaitan.
- Penyelesain masalah dengan pendekatan antar disiplin yang bekerja sama secara sinergis sebagai pemecah masalah (problem solver)
- keterbukaan menerima hal-hal baru yang berkembang cepat, untuk meningkatkan efektivitas dari keluarga dan organisasi.
- bekerja sebagai tim untuk menangani proyek besar yang memerlukan suatu visi, misi dan strategi yang sama untuk diterapkan menurut keahlian masing-masing.
2. Hirarki Sistem dari Boulding
Hirarki sistem dari Boulding Hirarki boulding adalah hasil
pengklasifikasian sistem yang di kaji kedalam suatu hirarki berdasarkan
kompleksitas organisasi dari pada berbagai unsur yang termasuk dalam sistem.
Hirarki boulding diklasifikasikan dengan susunan/tingkatan sebagai berikut:
Tingkat 1. Framework atau disebut tingkat kerangka kerja.
Contoh : peta.
Tingkat 2. Clockwork merupakan terjadinya gerakan yang sudah
di tentukan sebelumnya. Contoh : tata surya, jam, mesin cuci dan lain
sebagainya.
Tingkat 3. Cybernetics atau mekanisme pengendali. Yang
paling penting pada tingkatan ini adalah terjadinya pemancaran dan penafsiran
informasi.
Tingkat 4. Open Systems.Tingkat sel pada tingkatan ini
sistem dapat memelihara dirinya dengan kata lain sel pada tingkatan ini mampu
memancarkan informasi dan mampu berkembang biak.
Tingkat 5. Genetic-societal.Pada tingkatan ini di tandai
dengan adanya tumbuh-tumbuhan dan telah mempunyai pembagian kerja, sehingga
totalitas di bagi dalam berbagai fungsi. Contoh : tumbuhan memiliki akar,
batang dan daun.
Tingkat 6. Animal.Pada tingkatan ini ditandai dengan adanya
binatang dan adanya mobilitas yang besar serta memiliki kesadaran mengenal
eksistensinya. Hal ini menunjukkan sistem memiliki organ khusus untuk memasukkan
informasi dari lingkungannya.
Tingkat 7. Human.Pada tingkatan ini ditandai dengan adanya
sistem sebagai manusia. Selain itu manusia mempunyai kemampuan untuk berpikir
secara abstrak.
Tingkat 8. Social Organization.Tingkatan ini merupakan
tingkat sistem social seperti organisasi.
Tingkat 9. Tingkatan ini merupakan tingkat sistem
trasendental, ini digunakan oleh boulding sebagai atap hirarkinya walaupun ia
sendiri belum dapat menjelaskannya.
Contoh Hirarki Sistem
- Sistem Pemrosesan Transaksi (transaction processing system atau TPS).
- Sistem Informasi Manajemen (management information system atau MIS)
- Sistem Otomasi Perkantoran (office automation system atau OAS)
- Sistem Pendukung Keputusan (decision support system atau DSS)
- Sistem Informasi Eksekutif (executive information system atau EIS)
- Sistem Pendukung Kelompok (group support system atau GSS)
- Sistem Pendukung Cerdas (intelligent support system atau ISS)
Sistem
|
Fungsi
|
Pemakai
|
TPS
|
Menghimpun dan
menyimpan informasi transaksi
|
Orang yang memproses
transaksi
|
MIS
|
Mengkonversi
data yang berasal dari TPS menjadi
informasi yang berguna untuk mengelola
organisasi dan me-mantau kinerja
|
Semua level
manajemen
|
DSS
|
Membantu
pengambilan keputusandengan menyediakan
informasi. model, atau perangkat untuk menganalisa informasi
|
Anaiis.
manajer, dan profesional
|
EIS
|
Menyediakan
informasi yang mudah diakses
dan bersifat interaktif, tanpa mengharuskan
eksekutif menjadi ahli analisis
|
Manajemen tingkat
menengah dan atas
|
ES
|
Menyediakan
pengetahuan pakar pada bidang tertentu untuk membantu
pemecahan masalah
|
Orang yang hendak
memecahkan masalah yang memerlukan
kepakaran
|
OAS
|
Menyediakan fasilitas
untuk memproses dokumen maupun pesan-pesan sehingga pekerjaan dapat dilakukan
secara efisien dan efektif
|
Staf maupun manajer
|
Daftar Referensi :
http://www.slideshare.net/rodnovryjoshua/12-general-system-theory
http://fairuzelsaid.com/jenis-jenis-sistem-informasi/
http://wiratamafamily.blogspot.co.id/2009/02/bab-ii-pemikiran-kesisteman-soewarso.html
https://ppirotterdam.wordpress.com/2011/05/10/isg-5-system-thinking/
tin304.weblog.esaunggul.ac.id/wp.../Pemodelan-Sistem-Pertemuan-5.ppt
https://ardydii.wordpress.com/tag/system-thinking/
http://lingkarlsm.com/aplikasi-dari-system-thinking/